Hari Raya membunyikan Sangkakala (Yom Teruah).
Apakah kita boleh membuat suatu hari raya bagi Tuhan? Tentu tidak, suatu hal yang aneh kita merayakan hari raya yang tidak diinginkan atau ditetapkan oleh Tuhan.
Kalau kita merayakan sua
tu hari raya untuk diri kita sendiri, ya memang kita bisa menetapkan sesuai keinginan kita, tetapi kalau hari raya pertemuan dengan Tuhan maka hal tersebut bukanlah berdasarkan ketetapan kita manusia, tetapi ketetapan Tuhan bagi kita, karena Tuhan adalah penguasa jiwa kita.
Yesus Kristus tidak membatalkan hukum Taurat, tetapi mengajarkan hukum Taurat supaya kita beroleh hidup yang berkenan dihadapan Bapa oleh kasih karunia-Nya. Yang dibatalkan adalah kutuk hukum Taurat bagi kita oleh kematian Kristus. Tetapi selama langit dan bumi ini masih ada maka hukum Taurat tetap berlaku dan menjadi sumber dari peribadatan kita, yaitu berbagai ajaran dan ketentuan yang menyenangkan hati Tuhan.
Kita akan senang jika anak-anak kita mengikuti apa yang kita rayakan dan mereka bersukacita bersama kita oleh perayaan yang kita tetapkan. Demikian juga Tuhan akan bersukacita bersama kita oleh karena kita turut merayakan hari raya yang ditetapkan oleh Dia bagi perayaan kita bersama Dia.
Ingat selalu! Bukan kita yang menentukan hari Raya bagi Tuhan, tetapi Tuhan yang menetapkan suatu hari bagi pertemuan diantara kita anak-anak-Nya dengan Bapa di Sorga. Kita harus tahu apa yang ditetapkan Tuhan untuk dapat menyenangkan hati Tuhan. Sebab kehendak kita sendiri adalah kesia-siaan di bumi ini. Tetapi kehendak Tuhan harus yang jadi dalam kehidupan kita.
Salah satu dari hari Raya yang ditetapkan di dalam kitab Taurat adalah 'Yom Teruah', yaitu hari raya Sangkakala. Memang bagi kita orang non-Yahudi adalah hal yang aneh dan tidak biasa, tetapi itulah yang ditetapkan Tuhan bagi bangsa Israel untuk merayakan suatu hari dimana Tuhan berjanji kepada nenek-moyang Israel tentang perayaan pertemuan kudus-Nya (moedim) dan juga hari penghukuman bagi orang-orang fasik.
Imamat 23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan MENIUP SERUNAI, yakni hari pertemuan kudus.
25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."
Dan nubuatan untuk hari Sangkakala, pertemuan kudus kita dengan Anak Manusia berikut ini:
Zephania 1:14-18 Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawanpun akan menangis.
Hari kegemasan hari itu, hari kesusahan dan kesulitan, hari kemusnahan dan pemusnahan, hari kegelapan dan kesuraman, hari berawan dan kelam, HARI PENIUPAN SANGKAKALA dan pekik tempur terhadap kota-kota yang berkubu dan terhadap menara penjuru yang tinggi.
Aku akan menyusahkan manusia, sehingga mereka berjalan seperti orang buta, sebab mereka telah berdosa kepada TUHAN. Darah mereka akan tercurah seperti debu dan usus mereka seperti tahi.
Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi.
Ada 3 rangkaian peristiwa pada saat hari Raya sangkakala, yaitu yang diikuti oleh hari raya Perdamaian, kemudian hari Raya pondok Daun.
Beberapa orang menyebutnya 'Rosh Hashanah', tetapi hal ini tidak Alkitabiah, karena yang tepat adalah hari Raya peniupan Sangkakala, yaitu pada saat Sangkakala dibunyikan sebagai lambang kedatangan Tuhan dengan Suara yang sangat nyaring di awan-awan.
Yesus berkata (Matius 24:29-44):
"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan MENIUP SANGKAKALA yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
Hari raya sangkakala dinubuatkan dalam Taurat supaya orang-orang Israel siap sedia selalu pada saat untuk kedatangan-Nya dan bahwa pada waktu itu Tuhan Yesus akan datang ke bumi ini untuk melakukan penuaian untuk memasuki masa 1000 tahun pemerintahan-Nya di dalam Kerajaan Sorga di bumi ini. Peristiwa yang dimaksud adalah apa yang dituliskan dalam kitab Daniel.
Daniel 2:34-35 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
Pada saat hari Raya Sangkakala yang telah dinubuatkan dalam TANAKH, batu itu akan terungkit dan meremukan segala kerajaan di bumi ini.
Daniel 2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."
Yom Teruah atau "Hari membunyikan Shofar atau Tanduk Ram" dalam bahasa Ibrani dan "Zikaron Teruah" atau "Zikkaron Teruah" ("Hari Mengingat memperdengarkan Tanduk Shofar atau Ram" dalam bahasa Ibrani).
Berlangsung pada 1 Tistri (Bulan ke tujuh) sekaligus juga sebagai hari raya Tahun baru Yahudi, Roh Hashanah. Walaupun Rosh Hashanah ini sekarang yang lebih menonjol karena mereka tidak mempercayai Yeshua dan tidak tahu maksud dari hari Raya itu dinubuatkan di dalam Taurat, tetapi kita boleh ambil bagian dalam kebenaran nubuat yang diberikan kepada mereka oleh iman di dalam Kristus, Yeshua, Tuhan kita.
Karena kita adalah anak-anak Terang yang mengetahui hari-hari Tuhan, oleh karena itu kita bersiap sedia selalu jika waktu Tuhan itu tiba, karena kedatangan Anak Manusia adalah tujuan iman kita, yaitu diangkat bersama-sama dengan Dia dalam kemuliaan yang gilang gemilang.
Siapa menantikan hari Tuhan dengan setia, dia akan memperoleh upah kesetiaannya. Yesus berkata: “...hendaklah kamu juga siap sedia...”.